Senin, 02 Maret 2009

Antara Suka, Sayang,dan Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang,kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri

Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri

Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”

Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”

Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”

SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.

CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis dipundakmu sambil berkata,”Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama.”

SUKA adalah saat kau melihatnya dari penampilan luarnya dan bukan karena hatinya.

SAYANG adalah saat kau melihatnya, kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan dari matamu.

CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..

Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.

Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.

Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata, “Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan.”

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.

Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.

Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan

SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan

CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimanapun keadaannya

SUKA adalah hal yang menuntut

SAYANG adalah hal memberi dan menerima

CINTA adalah hal yang memberi dengan rela

Memahami Cara Allah Bekerja

Kel 5:24a) ... biarkan Dia yang menyelesaikan masalahmu...

Keluaran 3-11 Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun" (Kel 5:24a)

Pernahkah anda mengalami masa dimana rasanya Allah sedang tidak berpihak kepadamu dan sedang mempermainkan kehidupanmu?

Saya sedang mengalami masa-masa dimana saya merasa tidak mengerti dengan cara Allah bekerja, khususnya dalam kehidupan saya secara pribadi. Sampai Allah membawa saya untuk memahami bahwa cara Dia bekerja memang tidak dapat kita analisa karena Dia adalah Allah yang besar, berkuasa dan berdaulat.

Saya kemudian teringat dengan peristiwa ketika Allah menemui Musa di gunung Horeb dan mengutusnya untuk menemui Firaun agar melepaskan bangsa Israel dari perbudakan. Dan setelah melewati percakapan dengan Allah, Musa akhirnya pergi sekalipun semula dia tidak yakin dengan kepergiannya ke Mesir. Tetapi Allah berjanji bahwa Dia akan menyertai... Saya sangat yakin bahwa, kalau Musa kemudian taat, itu karena dia yakin bahwa Allah pasti menyertai dan semua akan beres, semua akan berjalan mulus. Karena, bukankah Allah yang meminta dia untuk pergi?

Tetapi ternyata kemudian, pada awal pertemuannya dengan Firaun, Musa sudah harus berhadapan dengan kekerasan hati Firaun yang tidak mau melepaskan bangsa itu untuk pergi. Dan yang lebih parah lagi, Firaun semakin kejam dan memerintahkan untuk menambah aturan-aturan yang membuat Bangsa Israel semakin tertindas. Bangsa itu terserak untuk berusaha menyelesaikan pekerjaan dibawah pengawasan orang-orang suruhan Firaun yang kejam. Maka semakin menderitalah bangsa itu. Dan itu terjadi setelah kehadiran Musa yang "diutus oleh Allah".

Apakah Allah tidak bertanggungjawab? Kalau mengenai kekerasan hati Firaun, memang telah dikatakan-Nya dari semula kepada Musa. Tetapi bagaimana dengan akibat dari semua itu, yakni bangsa Israel justru semakin ditindas. Dalam pasal 5:22-23 mencatat tentang kebingungan Musa terhadap apa yang dia hadapi. Bahkan Musa berkata ..."sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umatmu sama sekali."

Saudara, pernahkah hal terjadi dalam hidupmu, dimana engkau merasa Allah sedang tidak berpihak kepadamu justru disaat, dimana engkau telah hidup dalam ketaatan dan kasih kepada Dia? Memang sangat sulit untuk memahami cara Dia bekerja. Tetapi ketahuilah bahwa segala sesuatu yang dikerjakan memiliki tujuan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Bukankah Allah turut bekerja sama dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia? Ketika Firaun mengeraskan hatinya, Allah ada disana bahkan Allah memakai kekerasan hati itu untuk mematahkan kesombongan Firaun dan menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang besar.

Masalah yang anda hadapi sekarang adalah waktu yang harus anda gunakan untuk bersabar dan membiarkan Allah menyelesaikan rencana-Nya untuk melepaskanmu dari "penindasan" yang sedang terjadi. Berdiam dirilah dan nantikan hasil dari apa yang sedang Allah kerjakan.

Apa atau siapa "Firaun" yang sedang anda hadapi? Mungkin anda harus bersabar sebentar, dan membiarkan Allah yang menghadapinya. Percayalah bahwa Dia adalah Allah yang bertanggung jawab. Dia tahu benar kapan waktu yang tepat menyelesaikan masalahmu. Dia ada dan siap untuk menolong. (PN)